Malang — Ratusan perwakilan pesantren dan insan media berkumpul dalam Halaqah Pesantren dan Media Malang Raya yang digelar di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jumat (31/10/2025). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (PC RMI NU) Kabupaten Malang, dan menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pesantren dan media di era digital.
Halaqah ini dihadiri oleh berbagai tokoh pesantren dan organisasi ke-NU-an, antara lain Wakil Ketua PCNU Kabupaten Malang H. Ode Saini, Wakil Ketua PWNU Jawa Timur sekaligus Direktur TV9 KH. Hakim Jayli, Anggota DPRD Jawa Timur Komisi E Hikmah Bafaqih, serta Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Malang dan Asisten I Pemprov Jawa Timur.
Turut hadir pula Rois Syuriah PCNU Kota Batu KH. Sirojudin, Ketua RMI NU Kota Malang KH. Dr. Halimi Zuhdy, Ketua RMI Kota Batu Gus Aan, Ketua PC ISNU Kabupaten Malang Dr (c). KH. Abdullah SAM, S.Psi., M.Pd., serta Sekretaris LPTNU Kabupaten Malang Dr. Noer Rochmah. Tak kurang dari 300 perwakilan pondok pesantren se-Malang Raya turut meramaikan forum ilmiah tersebut.
Media Pesantren: Ruang Baru Menebar Kebaikan
Dalam sambutannya, Ketua PC RMI NU Kota Malang, KH. Dr. Halimi Zuhdy, menegaskan pentingnya menjadikan media pesantren sebagai sarana dakwah positif di tengah derasnya arus informasi digital.
“Kita ini sudah ratusan tahun berkhidmah, telah melahirkan banyak tokoh, dan selalu menjaga akhlak serta adab di pesantren. Maka media pesantren harus menjadi cermin nilai-nilai luhur itu media yang menebar kebaikan, bukan kebencian,” ujar KH. Halimi Zuhdy.
Beliau juga menekankan bahwa pesantren memiliki modal besar: jaringan luas, kultur keilmuan, dan kekuatan moral yang harus dioptimalkan dalam ruang publik digital.
Pesantren Harus Hadir di Ruang Publik Digital
Sementara itu, Ketua PC RMI NU Kabupaten Malang, Dr. KH. Agus Ikhwan Mahmudi, menegaskan bahwa pesantren tidak boleh tinggal diam menghadapi sorotan negatif di media.
“Kalau tidak menarik, maka tidak akan diberitakan. Dunia ini punya sisi positif dan negatif, dan sudah saatnya kita memiliki media sendiri untuk menebar kebaikan,” tegasnya.
Menurutnya, kolaborasi antara pesantren dan media sangat penting untuk membangun citra positif serta menyiarkan aktivitas, prestasi, dan kontribusi pesantren kepada masyarakat luas.
“Tidak boleh kalau pesantren disorot negatif lalu kita diam saja. Kita harus aktif mengabarkan nilai-nilai baik agar masyarakat tahu pesantren adalah sumber pencerahan,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua PCNU Kabupaten Malang H. Ode Saini memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Ada tiga benteng besar untuk melindungi umat dan bangsa, dan yang pertama adalah pondok pesantren,” ungkapnya.
Ia menilai halaqah ini menjadi langkah strategis mempertemukan dua kekuatan besar dunia pesantren dan dunia media untuk memperkuat dakwah bil hikmah di ruang publik digital.
RMI Kota Malang: Siap Kolaborasi dan Berkhidmah Lewat Media
PC RMI NU Kota Malang menyatakan komitmennya untuk terus berkolaborasi dalam menguatkan jaringan Media Pesantren di Malang Raya. Sinergi ini diharapkan menjadi wadah bersama untuk melahirkan konten-konten inspiratif, mendidik, dan meneguhkan semangat kebangsaan.
Kegiatan halaqah ini diakhiri dengan sesi diskusi terbuka dan penyampaian gagasan dari para peserta, yang akan ditindaklanjuti bersama dalam program penguatan Gerakan Media Pesantren ke depan.